Friday 7 June 2019

Keajaiban & Kedahsyatan Shalawat Asyghil


Ketika terjadi berbagai kezhaliman dan dikala kaum muslimin sedang dalam suasana genting, para Ulama mengajak kita untuk banyak memanjatkan shalawat asyghil.

Sehubungan adanya upaya dari pihak tertentu yang mencoba mengadudomba & memecah belah umat Islam Indonesia serta berbagai peristiwa persekusi, kriminalisasi, ketidakadilan & kezhaliman yang dialami para ulama serta orang-orang yang menyuarakan kebaikan di negeri ini. Maka dalam kesempatan ini secara khusus saya ingin membahas tentang shalawat asyghil.

Shalawat ini ada juga yang menyebutnya dengan nama Sholawat Zhalimin, Sholawat Salimin, Sholawat Sibuk, Shalawat Mlipir, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan lafadz Sholawat Agung tersebut

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

"Ya Allah, limpahkanlah Rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad,
dan sibukkanlah orang-orang zhalim (agar mendapat kejahatan) dari orang zhalim lainnya,keluarkanlah kami dari kejahatan mereka dalam keselamatan dan berikanlah sholawat kepada seluruh keluarga Nabi serta para sahabat beliau."
Dulu, di beberapa daerah, shalawat yang syahdu & menyentuh hati ini sering  dikumandangkan di masjid-masjid dan mushola-mushola menjelang maghrib.

Sholawat ini menemukan momentum di kala kaum muslimin sedang dalam suasana genting. Konon Sholawat tersebut dipanjatkan oleh Imam Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H), salah seorang tonggak keilmuan dan spiritualitas Islam di awal masa keemasan umat Islam. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.

Bagi beliau, kekacauan politik tak boleh sampai mengganggu proses pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Saat itu, ilmu pengobatan, geografi, astronomi, kimia, sastra, mulai berkembang dan diminati. Maka di setiap Qunut, beliau berdo'a sebagaimana do'a yang ada dalam redaksi Sholawat tersebut.

Sholawat ‘Asyghil’ ini juga dikenal dengan sebutan Sholawat ‘Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy’ (wafat 1122 H). Dikarenakan sholawat ini tercantum di dalam kitab kumpulan sholawat beliau, ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’. Namun beliau hanya mencantumkan, bukan mengarang redaksinya.

Dan silsilah hingga kepada Beliau sebagai berikut:

Sulthān al-'Ulamā' al-Habīb Sālim ibn 'Abdullāh ibn 'Umar al-Syāthirī al-Tarīmī,
Dari al-'Allāmah al-Sayyid Musthafā ibn Ahmad al-Muhdhār,
Dari al-Imām al-Akbar al-'Ārif al-Asyhar al-Sayyid 'Aidrūs ibn 'Umar ibn 'Aidrūs al-Habsyī,
Dari al-'Allāmah al-Musnid al-Syaikh 'Abdullāh ibn Ahmad Bāsūdān al-Hadhramī,
Dari al-Sayyid al-Imām Hāmid ibn 'Umar Hāmid Bā'alawī al-Tarīmī,
Dari al-Imām Ahmad ibn 'Umar al-Hindwān

Sholawat ini pertama kalinya dipopulerkan di Indonesia melalui pemancar radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi’iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi’i (wafat 1406 H). Sholawat ini dibawakan dengan nadzam (nada) yang sangat menyentuh hati, indah didengar dan terasa sejuk di hati pembaca dan pendengarnya.

Hikmahnya, ketika umat Islam tengah difilter dan diuji keimanannya. Rasa iman yang masih ada bisa  mendorong dirinya untuk melakukan “perlawanan” dalam setiap kedzaliman.

Doa merupakan 
salah satu senjata yang diandalkan oleh kaum muslimin. Rasulullah dalam salah satu hadits nya mengingatkan kita agar jangan meremehkan doa-doa dari kaum muslimin yang terdzhalimi & akan lebih dahsyat lagi efek & kekuatannya jika ditambah dengan memanjatkan sholawat Nabi, karena Alloh sudah berjanji akan  segera mengabulkan doa orang-orang yang terzhalimi.

Di bawah ini, saya sampaikan beberapa kisah nyata keajaiban & kedahsyatan shalawat asyghil. Setelah mengetahui dahsyatnya keajaiban shalawat ini, semoga kita bisa terus mengumandangkan shalawat ini untuk menolong para ulama & saudara-saudara kita yang saat ini terzhalimi.